Chapter 2

1225 Words
Akhirnya setelah dinyatakan lulus tes dan telah mengurus semua berkas yang dibutuhkan untuk masuk kuliah, hari ini tiba waktunya Macy berangkat ke London. Dan kini mereka telah berada di bandara. "Jaga diri kamu di sana ya, Nak" Ucap Derrick kemudian memeluk Macy. "Iya Dad" Ujar Macy seraya membalas pelukan Derrick lalu melepaskannya dan beralih ke Tessa. "Belajar yang rajin, sayang" Ucap Tessa sembari memeluk Macy. "Iya Mom" Ucap Macy seraya membalas pelukan Tessa lalu melepaskannya dan beralih ke Monica. "Hiks... Jaga diri baik-baik ya di sana, belajar yang rajin, jangan percaya sama rayuan pria hidung belang di sana, jangan lupakan Kakak, kamu harus sering-sering telepon Kakak. Langsung kabari Kakak kalau kamu sudah sampai. Hiks..." Ucap Monica panjang lebar sambil memeluk Macy cukup lama. "Iya Kak. Sudah jangan menangis, Macy bukan pergi untuk selamanya" Canda Macy seraya melepas pelukan Monica. Tidak lama kemudian, peringatan keberangkatan ke London terdengar. Macy segera berlalu untuk check-in setelah melambaikan tangan pada keluarganya. Sebenarnya, mereka ingin mengantar Macy ke London menggunakan pesawat jet pribadi Derrick. Namun, dengan tegas Macy menolak hal tersebut dengan alasan tidak ingin merepotkan mereka. ------- Sesampainya di London, Macy segera pergi ke penthouse yang telah disiapkan Derrick yang dijemput oleh orang suruhan Derrick yang akan menjadi supir Macy selama di London. Setibanya di penthouse, Macy langsung tidur karena jet lag. Sebenarnya Derrick memiliki sebuah mansion di London, hanya saja Macy memilih untuk tinggal di penthouse karena menurutnya sebuah mansion terlalu besar untuk dirinya sendiri. Saat Macy hendak memejamkan matanya, ia seketika teringat dengan pesan sang Kakak untuk langsung mengabarinya jika sudah sampai. Macy lalu mengambil ponselnya kemudian menelepon Monica. "Halo Kak" Sapa Macy ketika teleponnya telah tersambung. "Ya ampun, akhirnya kamu nelepon juga. Dari tadi Kakak sudah tunggu telpon kamu tahu" Seru Monica. "Iya Kak, Macy baru sampai di penthouse" "Ya sudah, kamu istirahat saja. Kamu pasti capek. Kakak akan kasih tahu Mommy sama Daddy kalau kamu sudah sampai" "Oke Kak. Bye" "Bye” Macy memutuskan sambungan telepon dan menyimpannya di atas nakas lalu kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda karena besok pagi ia harus mengikuti kuliah perdana di kampusnya. Macy mengambil jurusan bisnis dan manajemen di University Of Oxford mengingat ia akan melanjutkan bisnis sang ayah ketika kuliahnya selesai. ------- Pagi ini Macy telah berada di depan kampusnya. Sedikit ragu ia membuka pintu mobil karena ia takut, kejadian di akhir masa putih abu-abunya akan terulang kembali. Dengan perlahan Macy berjalan menyusuri koridor kampus dan perasaan lega seketika menghinggapinya. Bagaimana tidak? Di sini, tidak ada yang memperhatikannya. Semua sibuk dengan urusan masing-masing. Tidak seperti saat itu. Dengan sedikit senyum di wajahnya, Macy terus berjalan mencari ruang kelasnya. Setelah menemukan kelasnya, ia masuk dan segera mengambil tempat paling pojok kiri belakang karena menurutnya ia akan merasa nyaman jika duduk di sana. Tidak lama setelah Macy duduk, seorang wanita dengan tampilan yang menarik datang menepuk pundak Macy. "Macy?" Tanya gadis itu. "Ya" Jawab Macy dengan gugup. Wanita tersebut tersenyum mendengar jawaban Macy yang sangat jelas terdengar gugup. "Kebetulan banget ketemu kamu di sini" Ucap wanita tersebut sembari duduk di kursi di samping Macy yang memang masih kosong. Sementara Macy sangat terkejut mendengar pernyataan wanita cantik di hadapannya kini yang dengan jelas mengartikan bahwa ia mengenal Macy. "Oh iya, kenalkan namaku Kenia Rolando, kamu boleh panggil aku Kenia atau Nia atau Ken atau apapun itu senyaman kamu. Mungkin kamu tidak mengenalku, tapi dulu kita satu sekolah" Jelas Kenia sambil terus tersenyum pada Macy. Dan kini, Macy semakin takut karena wanita itu memang mengenalnya. Hal tersebut tercetak jelas di wajah Macy yang ketakutan dan langsung menunduk. "Kamu tidak perlu takut sama aku. Aku tidak menggigit ‘kok" Ucap Kenia sedikit terkekeh melihat wajah Macy yang memucat. "Aku bukan mereka para juliders waktu kita SMA. Dulu aku juga pernah berada di posisi kamu, di bully karena fisikku yang buruk. Bedanya itu terjadi saat aku masih SMP. Justru aku mau minta maaf sama kamu karena tidak bisa membantu saat kamu mengalami masa sulit itu” Jelas Kenia. Mendengar penjelasan Kenia membuat Macy seketika meneliti tampilan Kenia yang dengan jelas tidak memperlihatkan fisik yang buruk. Justru wanita yang kini duduk di hadapannya adalah wanita yang sangat cantik. “Tidak perlu bingung. Aku bisa seperti ini karena aku memiliki tekad untuk mengubah hidupku. Setahun aku tidak melanjutkan sekolahku hanya untuk diet dan mengubah apa mereka katakan buruk. Dan aku yakin, kamu ke sini juga karena tekad itu, ‘kan?” Tebak Kenia yakin. Mata Macy melebar ketika mendengar ucapan Kenia. Pasalnya tebakan Kenia tepat seperti rencananya. "Bagaimana...” Kenia segera menyela ucapan Macy. "Aku pernah berada di posisimu dulu, jadi bukan hal mustahil untuk menebak apa yang saat ini akan kamu lakukan. Dan aku mau menawarkan diriku untuk membantumu. Jadi percaya saja padaku dan ikuti instruksiku jika kamu mau mereka yang merendahkanmu tidak akan berani bahkan hanya untuk berdiri di hadapanmu” Ujar Kenia yakin. "T, tapi…" “Tidak perlu khawatir, aku hanya ingin membantumu” Ucap Kenia. “Baiklah” Ujar Macy. Ia tidak tahu apakah ia telah mengambil keputusan yang benar atau tidak. "Ok. Kalau begitu pulang nanti kamu mampir ke rumahku ya" Seru Kenia. "Tapi…" “Tapi kenapa?” “Ah, tidak” Ucap Macy mengurungkan niatnya untuk mengatakan kalau ada supir yang akan menjemputnya. Tapi tidak apalah, ia bisa mengirim pesan pada supirnya untuk menjemputnya di rumah Kenia saja. Tidak lama kemudian dosen masuk dan memulai mata kuliahnya. Selesai kuliah, sesuai janji Macy mengikuti Kenia ke rumahnya menggunakan mobil Kenia. "Ayo masuk" Ajak Kenia sembari keluar dari mobil. "Rumah pribadi?" Tanya Macy yang mengikut di belakang Kenia ketika masuk ke dalam rumah. "Yup! Rumah ini rumah pribadiku. Papa bangun rumah ini sebagai hadiah ulang tahunku dan karena Papa tahu aku mau lanjut kuliah di London, jadi Papa bangun rumah ini di sini. Padahal sebenarnya Papa mau rumah ini di bangun di Roma" Jawab Kenia sambil berjalan menuju kamarnya. "Ini kamarku" Ucap Kenia lalu menaruh tasnya di atas tempat tidur kemudian duduk di sampingnya. Kamar Kenia memiliki konsep yang sangat girly. Hello Kitty dengan nuansa pink yang diidamkan oleh banyak perempuan. “Coba kamu putar” Pintah Kenia membuyarkan lamunan Macy. Dengan ragu Macy mengikuti ucapan Kenia. Ia berputar 360 derajat sementara Kenia memperhatikan penampilannya dari atas hingga bawah. “Oke selesai. Ayo duduk” Seru Kenia semangat membuat Macy sedikit bingung. “Selesai? Selesai apa?” Tanya Macy semakin bingung, pasalnya mereka belum memulai apapun. “Kamu akan mengetahuinya nanti” Jawab Kenia dengan senyum misterius. Tok… Tok… Tok… “Miss Rolando, your dinner is ready” Sahut seorang pelayan dari balik pintu. “Okay, I’ll be there soon” Jawab Kenia. Setelah makan malam selesai, Macy dan Kenia kembali ke dalam kamar. “Pagi makan buah dan minum air putih, siang makan roti dan minum air putih saja, sedangkan malam hanya minum susu” Jelas Kenia sementara Macy mencatat semua yang dikatakan oleh Kenia di buku catatannya. “Kamu juga harus olahraga yang teratur. Lompat tali tiga ratus kali perhari, lari di tempat selama satu jam, sit-up seratus kali perhari” Lanjut Kenia. “Kenapa tidak ke gym saja?” Tanya Macy. “No, No. Gym tidak akan membuat bentuk tubuhmu bertahan lama dan akan membuatmu ketagihan. Jika kamu berhenti melakukan gym maka kulitmu akan mengendur lalu ototmu akan cepat melemah dan itu tidak terlalu baik untuk program diet. Lebih baik gunakan cara manual saja” Jawab Kenia. “Oh iya, kamu juga harus merawat kulitmu dan belajar tentang fashion. Itu akan menambah kepercayaan dirimu dalam bersosialisasi dan tentu saja itu adalah poin utamanya. Tenang saja, aku akan membantumu” Lanjut Kenia. Dan itu membuat Macy kagum pada sosok wanita cantik di hadapannya ini. Kini Macy telah kembali ke penthouse-nya setelah menyelesaikan pelajaran pertamanya di rumah Kenia. Waktu telah menunjukkan pukul 23. 48 ketika Macy selesai membersihkan diri dan memakai piyamanya lalu bersiap untuk tidur karena besok pagi ia tidak memiliki jadwal kuliah, jadi dia akan memulai latihan perdananya bersama Kenia. ------- Menurut kalian gimana part ini? Ini masih awal loh, hehe... Love you guys~
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD