64. Adiva yang sensi

1669 Words

Aku menggeliatkan badanku saat mendengar kicauan burung dengan samar. Kulitku juga terasa hangat, mungkin terkena sorotan sinar matahari. Aku merasa malam ini tidurku sangat lama, semalaman aku juga merasa ada yang mendekap tubuhku dengan hangat. Kurasa aku mimpi bahwa kak Alfath lah yang sudah mendekapku, wangi kak Alfath masih tercium di hidungku. Membuatku enggan membuka mata, takut kalau kesenangan ini cepat berlalu. Pemicu mimpi bertemu kak Alfath mungkin karena aku terlalu senang mendapat lamaran pria itu. Aku juga tidak menyangka kak Alfath bisa ingat dengan cepat. Padahal kalau pria itu tidak kunjung ingat, aku akan memukul kepalanya dengan batu. Yang aku lihat di televisi, orang hilang ingatan akan sembuh kalau terbentur lagi. "Bangun!" Samar-samar aku mendengar ucapan seseorang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD