63. Ranjang

1958 Words

"Awas saja kalau berani selingkuh, aku akan selingkuh juga," ucap Adiva memanyunkan bibirnya. Aku dan Adiva masih di koridor rumah sakit, pemeriksaannya berjalan sangat lama. Sebenarnya kasihan juga melihat Adiva yang terus mengeluh bosan dan menampilkan ekspresi kesalnya. Perempuan itu cemburu dengan asisten dokter yang dulu pernah mendekatiku, wajah cemburu Adiva sungguh membuatku ingin menyeretnya ke ranjang. "Aku gak akan selingkuh, Sayang. Yang di bawah sudah sah jadi milikmu, kalau aku macam-macam bisa kamu sunat sampai habis," ucapku pada Adiva. Adiva hanya mendengus sebal, aku memainkan pipinya yang sangat empuk. Aku mendekatkan diri pada wajah Adiva, seolah tau apa yang akan aku lakukan, Adiva langsung menjauhkan wajahku. "Jangan gigit pipiku lagi!" ujarnya. "Yah gimana d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD