62. Mau nikmati kamu

2053 Words

"Kamu jangan menggodaku, Adiva. Aku suntik beneran baru tahu rasa," ucapku pada Adiva. "Palingan gak berani," cibir Adiva. "Berani, mau nyoba?" tanyaku. Adiva menggelengkan kepalanya cepat. "Gak berani aneh-aneh, dedek masih polos. Gak boleh nakal, kalau nakal nanti dimarahin singa," jawab Adiva yang suaranya dibuat seperti anak kecil. Karena gemas, aku mengigit pipi Adiva dengan kuat. "Emang singanya seganas apa?" "Seganas kak Alfath. Nih contohnya suka makan pipi orang," jawab Adiva menepuk-nepuk wajahku. Aku melepas gigitanku pada pipi Adiva. Terlihat jejak gigiku ada di sana. "Bukan hanya pipi yang pengen aku makan, tapi seluruh tubuh kamu. Ingat, kamu ini tawanan ku. Tawanan cinta!" bisikku. Adiva tertawa geli. "Kalau kakak makan aku sampai habis, terus yang bersanding di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD