Threshold of Surrender (3)

2234 Words

“Aku janji, semua janji-janjiku akan kupenuhi mulai saat ini.” Kata Sean. Rahee diam saja, ia malas berkata. Antara percaya dan tidak. Biasanya, kalau sudah berjanji ujungnya pasti diingkari. Tatapan mata Sean berubah sayu, ia mengerti. “Rahee, bagaimana caranya agar kau percaya?” Secepat berkedip Rahee menjawab, “Tidak ada.” Raut Sean berubah murung, malam semakin larut dan mereka belum memutuskan untuk terlelap. “Kenapa?” katanya lirih sekali, Sean meraih wajah sang istri. Sambil menyisipkan helai rambut yang menghalangi wajah Rahee ia kembali bertanya, “Kenapa tak ada?” Posisi mereka berhadapan dengan jarak sepuluh jari, terlalu dekat, terlalu intim, itu sengaja. Keduanya sedang dimabuk nostalgia. “Karena aku yakin kau tak akan percaya padaku juga.” Kali ini Sean mengeryit, “Ap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD