Segera Atika mengikuti kelebatan si pengintip, Dimas yang penasaran juga ikut mengekor di belakang Atika. Mereka melewati ruang tengah lalu berbelok ke arah samping rumah. Atika ada seorang anak laki-laki yang mengintip mereka tadi. Hingga saat mereka telah mencapai lorong samping teras yang cukup panjang karena hingga ke dapur dan gudang, saat itulah Atika bisa melihat dengan jelas punggung seorang anak yang sedang berlari. Dan pula, anak itu sempat menoleh sekali. Lalu ketakutan dan semakin kencang larinya. “Yoga,” desis Atika dengan bola mata memicing. “Siapa Yoga?” tanya Dimas di samping Atika. “Dia juga anak panti, kelas 3 SMP.” Netra Atika mengawasi sekitar, lalu menatap Dimas. “Bagaimana kalau sampai dia dengar semuanya? Bagaimana kalau dia sudah tahu rencana kita?” bisik Atika