Axel menjawab panggilan telepon sementara Lilian terus menatap tanpa kedip. “Ya?” “Hallo, Pak Axel.” “Ya, bagaimana di sana, Eric?” “Tuan, orang yang membekap Nona Lilian sudah ketemu. Dia adalah Aksa, keponakan dari pemilik kost.” Seketika raut wajah Axel menjadi tegang. Lilian otomatis tertular jadi ikut tegang juga. “Sialan! Aku akan segera kesana dan menghajarnya!” “Maaf Tuan, tapi orang tersebut terpaksa saya hajar duluan.” “Hah? Kenapa? Kan sudah saya bilang biar saya yang menghajarnya!” “Karena dia sudah melukai Mbak Hanna. Maafkan saya kurang cepat karena saat itu terjadi saya sedang di warung membeli minuman dan makan roti.” Axel terdiam. Dia melirik sebentar pada Lilian yang masih menatapnya penuh tanda tanya. “Baiklah, kamu urus dia sampai masuk penjara, dan segera ba