Eric berjalan memasuki gerbang kost, tadi dia sempat pergi sebentar untuk membeli minuman di warung kopi, lalu juga mengganjal perut dengan roti. Eric memperhatikan pintu kamar kost Hanna, masih seperti tadi saat dia tinggalkan, tertutup rapat. Namun ada sesuatu yang membuatnya memicingkan kedua bola mata, gorden di jendela depan juga tertutup rapat, padahal tadi masih terbuka setengahnya. Sedangkan Eric yakin kalau Hanna tidak keluar dari gerbang kost. Tadi saat dia duduk di warung kopi, matanya terus mengawasi ke arah gerbang kost. Dengan sorot mata yang mengawasi sekitar, Eric melangkah mendekati kamar Hanna. Sementara itu di dalam kamar, Eric semakin geram sebab Hanna terus saja berteriak dan meronta. Hanna memukul berkali-kali ke arah Aksa, beberapa mengenai wajahnya. Dengan cepat