BAB 22. Butik Dan Salon

1165 Words

Benar dugaan Eric, sedan putih itu akan berhenti di depan Lilian. Kaca bagian sopir diturunkan, terlihat Elsa yang tersenyum miring pada Lilian. “Lembur yang rajin, ya! Supaya nanti uangnya untuk aku!” Lalu terdengar tawa Elsa yang jelas sedang mengejek Lilian. Kemudian dia menutup kaca dan pergi begitu saja. Meninggalkan Lilian yang hanya mampu menatap dalam diam. Dirasa sudah aman, Eric memundurkan mobilnya, lalu berhenti tepat di depan Lilian. Kaca penumpang depan diturunkan. “Ayo naiklah, Nona Lilian.” Segera Lilian masuk ke mobil. “Kak Eric sudah nunggu lama tadi?” “Hmm nggak kok, baru sepuluh menit.” “Ohh. Ini kita ke rumah Pak Axel atau langsung ke tempat acara? Aku pakai seragam kerja nggak apa-apa, kan?” Eric menoleh sebentar pada Lilian dan tersenyum tipis. “Nanti akan ada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD