Pada hari Minggu, acara liburan yang sudah dijadwalkan akhirnya tiba juga. Tidak menyangka kalau para karyawan di tempat kerja Malika juga datang bersama-sama untuk memeriahkan acara itu. Bahkan, tidak luput pula dari Drian dan Nandita. Tidak lupa dengan kehadiran Damar dan Anita juga bergabung dengan mereka.
“Ya, ampun! Bagaimana bisa acara kita sangat ramai?” celutuk Nandita ketika mereka akhirnya tiba di sebuah vila yang sangat indah dan begitu alami.
Malika yang berdiri melihat pemandangan indah di depannya hanya bisa menghela napas berat. Dia lalu melirik ke arah deretan mobil yang berderet di mana para penumpangnya sudah mulai turun satu per satu.
“Malika!” terika Harima senang dengan kedua tangan melambai di atas kepalanya.
Malika hanya bisa tersenyum sambil membalasnya cepat.
