Merasa tersudutkan, Anita segera meneteskan air mata untuk menarik simpati. Sayangnya, dia salah sasaran dengan melakukan aksi itu di hadapan orang-orang yang sama sekali tidak peduli dengan orang yang baru mereka kenal dan bertingkah licik seperti Susan. “Kenapa mereka tidak peduli denganku? Apa yang salah di sini?” rajuk Anita kesal, cemberut dengan wajah kesal meski di depannya ada beberapa pria asing yang mencoba untuk menghiburnya. Di meja lain, Malika dan Nandita akhirnya merasakan ketenangan yang diinginkan oleh keduanya. Mereka sibuk bermain dengan Kinnan seraya tertawa bersama-sama, mengabaikan Anita yang meski mendapat hiburan dan perhatian dari banyak pria, tetap saja fokusnya kepada Damar yang kini sibuk bermain di kolam renang. “Sejujurnya, aku kasihan juga kepada kedua ora

