Malika terpaksa ikut dengan Rivaldi pulang dengan mobil pria itu. Di jalan, Malika hanya diam saja dan tidak mau melihatnya sama sekali. “Aku sudah bilang, aku dan Susan sama sekali tidak ada hubungan apa-apa!” jelas Rivaldi kesal sambil tetap fokus mengemudi. Kedua tangan merapat erat pada kemudi mobil. Malika diam saja. Dia tetap menatap pemandangan di luar samping jendela. Memangnya apa yang akan berubah jika dia menjelaskan hal itu kepadanya? “Malika? Hadap sini! Katakan sesuatu!” tegurnya marah, mata sudah mulai memerah. “Kamu masih marah soal acara minggu lalu itu? Bukankah aku sudah berusaha menebus kesalahanku selama seminggu penuh ini? Kenapa kamu masih saja bersikap dingin kepadaku? Aku berusaha memperbaiki diri, dan juga sudah melakukan instrospeksi diri, tapi apa yang kamu l

