Mereka akhirnya tiba di sebuah makan yang sangat asri dan bersih. Rivaldi dengan sangat serius meraih keranjang bunga dan menebarkan beberapa bunga di atas makam tersebut. Ketiga perempuan berbeda usia berdiri di sebelahnya memperhatikan apa yang dilakukan oleh pria berwajah dingin. Tidak berapa lama kemudian, mereka berdoa sejenak untuk wanita yang terbaring di tanah makam tersebut. “Ibu, perkenalkan, ini adalah Malika. Wanita yang dulu ibu pernah berniat untuk jodohkan denganku di masa lalu. Sekarang dia adalah istriku yang sah. Apakah ibu senang? Aku harap dengan begini ibu bisa tenang di alam sana,” ujar rivaldi dengan wajah serius dan dingin, tapi matanya tampak berkaca-kaca. Malika melirik ke arahnya yang tampak serius berbicara kepada makam di depannya. Sepertinya suaminya adala

