175. sok tegar

1125 Words

“Kenapa wajahmu tidak bersemangat begitu? Bukankah semalam kalian melakukannya lagi?” goda Nandita yang duduk bersamanya di sebuah kafe hotel. Drian dan Rivaldi sedang sibuk dengan beberapa pekerjaan, makanya meninggalkan kedua wanita itu untuk sementara waktu. Malika menghela napas berat. Bertopang dagu dengan wajah lesu. “Dia tidak setuju untuk membebaskan Bastian.” Nandita terkekeh lucu. “Kamu ada-ada saja. Aku tidak peduli mengenai itu. Kenapa kamu begitu bersemangat?” “Kamu tidak peduli dengan pernikahanmu?” “Bukan begitu, Malika. Aku hanya berpikir kalau kami memang jodoh, maka seharusnya apa pun yang terjadi, kami pasti akan bersama. Lihatlah sekarang. Siapa yang menyangka kalau cinta terpendamku akan terbalaskan? Aku tidak tahu bagaimana akhir dari kisah kami berdua. Tapi, aku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD