176. Di museum

1126 Words

“Kalian sungguh tega meninggalkanku di sana sendirian! Punya dendam apa sampai kalian bekerja sama seperti itu kepadaku?” omel Drian yang tiba di tempat tujuan beberapa menit setelah bertanya melalui pesan teks. Sekarang, mereka sedang datang ke sebuah museum seni yang baru dibuka. Ada pameran lukisan di sana yang rencananya akan diadakan selama 3 hari ke depan, dan tentu saja semua orang berbondong-bondong ke sana untuk melihat deretan lukisan unik yang dipajang di sana. “Kamu tidak memberi kami pilihan. Memangnya mengurus sisa kerja sama dengan panti asuhan itu lama sekali, ya?” sindir Nandita dengan mata menyipit kesal. “Ada beberapa hal yang harus aku tangani terlebih dahulu sebelum bisa benar-benar pergi dari omelan pengacara dan notaris itu! Kamu pikir aku sedang bermain-main di s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD