Episode 43

1360 Words

Perpisahan yang manis Hari itu Alya dan Dimas mengunjungi makam Alya. Wajah Dinda semakin pucat. Dimas tidak ingin menundanya lagi. Dimas tau waktu Alya semakin sedikit. Jika Alya pingsan lagi, bisa jadi jiwa Dinda yang akan kembali. Jika hal itu terjadi, maka Dimas akan kehilangan kesempatan mengatakan terimakasih secara langsung pada gadis itu. Setibanya di makam, Alya tampak menangis. Jika saja Dinda tidak memberinya kesempatan, tentulah Alya tidak bisa bertemu Zein dan orang yang sudah dia tolong di masa lalu. Dengan pelan Dimas memeluk Alya. "Terimakasih Al, aku laki-laki bodoh yang tidak bisa menemukanmu. Padahal kau begitu dekat." ujar Dimas seolah-olah sedang bicara pada makam Alya. Dimas mengambil sesuatu dari saku celana dan meletakkannya di atas makam Alya. Tanpa disuruh, Al

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD