Muncul Hasrat Saat Menatap

1304 Words

Datang sebelum jam masuk kantor dimulai, Jena langsung diminta menghadap ke ruangan Kaiden oleh sang sekretaris. Pundak jemari lentik sang puan mulai mengetuk pintu kaca tebal bertuliskan CEO Glam. Suara khas Kaiden lalu menguar dalam sepersekian detik, mempersilahkannya masuk. "Kau memanggilku, Pak?" cetus Jena. "Ah, benar. Duduklah," pinta Kaide seraya mengalihkan seluruh atensi ke arah presensi Jena. Sang puan pun manut, langsung mengambil posisi duduk berhadapan dengan atasanya. Tak lama, Kaiden to the point membahas mengenai strategi Jena yang nyatanya mampu mengubah pikiran Verona yang tadinya enggan bekerjasama. "Ah, itu ...." Raut Jena mendadak gusar. Ia bahkan menghela napas sebelum mengutarakan alasan dibalik usahanya. "Karena suatu alasan sensitif, Nona model tidak ingin m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD