Leebin sudah berada di rumahnya. Pria itu melangkah masuk ke dalam kamarnya, melepaskan masker serta kaca mata hitamnya. Dia menatap layar ponselnya. Ada pemberitahuan email, beberapa novelnya sudah berhasil masuk kontrak.
Dia sendirian di rumahnya, dan Reyhan kakak kandungnya yang hanya selisih satu tahun dengannya itu pulang pun juga larut malam. Reyhan lebih sering lembur di rumah sakit tempat ia bekerja. Kecuali kemarin adalah hari liburnya.
Leebin tersenyum mengingat pertemuannya dengan Melisa barusan. Pria itu menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidurnya.
"Dia pasti sudah ke pasar jam segini." Bisiknya pada dirinya sendiri, menoleh ke arah jam yang tergantung di dinding kamarnya. Dia lupa tidak mengunci pintu samping rumahnya. Saking ngantuk-nya pria itu terlelap. Dia lupa puny
