Ch-29 Bangunlah..

1068 Words

Leebin masih belum sadar dari komanya. Pria itu terbaring lemah di dalam ruangan ICU. Melisa bersama ibu dan ayahnya berada di luar ruangan tersebut. "Apakah kamu, nduk (panggilan anak gadis khas Jogja) yang selama ini menemani putraku?" Tanya Bu Lastri ibu Leebin, perempuan paruh baya tersebut tersenyum sambil mengusap rambut panjang Melisa. Melisa menganggukkan kepalanya, ada rasa sesal di dalam hatinya atas kejadian yang menimpa sahabatnya tersebut. Melisa mengusap air matanya yang mengalir membasahi kedua pipinya. Gadis itu sangat sedih melihat Leebin terbaring di dalam ruangan steril tersebut. Beberapa selang alat bantu pernapasan dipasang pada tubuhnya. Kini dia tahu kenapa pria itu terlihat pucat dan gemetar beberapa waktu lalu. Dia sangat merasa bersalah karena tidak mengetah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD