Merasa sudah lelah dan bosan karena hanya duduk diam menunggu di ruang tunggu Samuel, Vanya akhirnya memutuskan untuk berjalan keluar dari ruangan tersebut. Begitu membuka pintu, pemandangan yang muncul dalam penglihatan Vanya adalah berbagai macam peralatan syuting serta orang-orang yang begitu ramai dengan tugas mereka masing-masing. “Halo Mba Vanya,” sapa beberapa crew yang memang sudah cukup mengenal Vanya. Vanya tersenyum ramah pada beberapa orang yang menyapanya. Sesekali ia ikut menyapa orang-orang yang sudah sangat ia kenal. Saat kecil dirinya memang cukup dekat dengan Papanya, itulah kenapa hingga di bangku SMA Vanya masih suka ikut Papanya ke lokasi syuting dan membuatnya jadi akrab dengan beberapa crew yang sudah sering bekerja sama dengan Papanya. “Loh ada Vanya ternyata,