Vanya menatap layar komputer di hadapannya dengan jantung yang berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya. Pesan balasan terakhirnya sudah terkirim. Ia menunggu, meski tak benar-benar tahu apa yang ia tunggu—balasan cepat, emoji jenaka, atau mungkin… sesuatu yang tidak bisa ia definisikan. Beberapa detik berlalu. Lalu muncullah titik-titik kecil di pojok layar—tanda bahwa @bintang sedang mengetik sesuatu. Tiba-tiba, udara di ruang redaksi terasa sedikit lebih hangat. @bintang: Akhirnya kamu mengaku kalah juga. Tapi serius deh, kamu pasti suka buku itu. Gaya bahasanya mirip tulisan-tulisan kamu di blog yang lama, kalau nggak salah blog jaman kamu kuliah lima tahun yang lalu. Dulu usernamenya masih nama asli kamu, bukan nama yang sekarang. Vanya menegang. Jarinya refleks berhenti di ata