Adrian duduk menyalakan shower kemudian membiarkan air mengalir membasahi tubuhnya yang panas. Ia tak pernah suka minum alkohol, tapi tadi kekacauan menyergapnya, hingga tak jua selesai dengan usahanya untuk tetap tenang. Ia membutuhkan sesuatu yang bisa meredakan marah, benci, serta rasa ingin tau yang sebenarnya tak berguna. Aku mencintaimu, Adrian! Tentu itu hanya ucapan kosong yang keluar dari mulut manis wanita itu. Seharusnya Adrian tau, ia bukan hanya menyadarinya karna wanita itu mabuk dan mengungkap perasaannya sendiri. Tapi Adrian menyaksikan dengan mata kepalanya, saat wanita itu mencapai pelepasan, hanya dengan membayangkan foto suadaranya. Adrian memukul tembok, ia kesal kenapa harus ada perasaan marah dalam dirinya akan hal itu. Suatu omong kosong, hal tidak berguna yan