Pintu ruangan Biantara diketuk. Biantara yang tengah sibuk dengan dokumen di tangannya sontak mengangkat pandangan ke arah pintu ruangannya. “Pak, Bian?” Itu adalah suara Marcel. Mendengar suara pria itu membuat Biantara cukup lega. Sebab, Marcel bukanlah Clarissa yang katanya Kasih sedang menunggunya di luar karena ada dokumen yang hendak dia berikan kepada Biantara. “Masuk,” kata Biantara seraya mengamati pintu ruangannya terbuka. Sosok Marcel berjalan menuju meja Biantara seraya membawa tablet serta sebuah map di tangannya. “Ini tadi dari Clarissa, Pak,” ucap Marcel menyerahkan dokumen yang ada di tangannya kepada Biantara. “Oke,” balas Biantara menerima dokumen itu. “Dia udah pergi?” Marcel menganggukkan kepala. “Iya, Pak. Sudah dari sepuluh menit yang lalu,” jawabnya. Biant