Bab 66. Perang dingin

1266 Words

“Ternyata semalam gue dicariin sama Stefan,” kata Davina menatap layar ponselnya yang penuh panggilan tak terjawab serta pesan dari nomor suaminya itu. “Dia nanyain gue ada di mana dan kenapa gue nggak pulang.” Kasih melirik layar ponsel Davina yang disodorkan ke arahnya, membaca pesan yang dikirimkan oleh Stefan yang berisi banyak sekali tanda tanya mengenai keberadaan Davina. “Kayak peduli aja sama lo,” balasnya enteng. “Iya kan?” ucap Davina dengan helaan napas dalam. “Hidup lo akan jauh lebih baik setelah berpisah dari suami lo,” kata Kasih menghibur Davina. Davina tersenyum kecil seraya menganggukkan kepala. “Harus,” ujarnya dengan yakin. “Benar. Harus.” "Gue akan hidup bahagia dan nyaman bersama bayi lucu gue," kata Davina tersenyum kecil seraya mengelus perutnya besarnya. "

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD