Biantara melirik ke arah Kasih yang tengah duduk di kursi penumpang di sampingnya di dalam mobil. Saat ini mereka berdua masih berada di parkiran restoran. Tadinya Biantara hendak langsung mengantar Kasih pulang. Namun, Kasih menolak. Kasih meminta untuk menunggu sebentar. Biantara sendiri tidak tahu apa yang Kasih tunggu. “Apa yang sebenarnya terjadi, Kinena?” tanya Biantara kepada Kasih. Perempuan itu tampak menatap lurus ke arah mobil yang terparkir di deretan depan mobil Biantara. “Nanti,” kata Kasih singkat seakan tidak ingin diganggu. “Nanti?” balas Biantara menatap Kasih dengan tidak mengerti. “Tadi kamu—” Ucapan Biantara itu terhenti ketika mendapati Kasih tiba-tiba membuka pintu mobil lalu keluar dari mobil. “Kamu mau ke mana?” seru Biantara mengamati Kasih yang saat ini su