Bab 54. Malam yang penuh kekhawatiran

1286 Words

“Kenapa rumah kamu gelap?” tanya Biantara ketika sudah memarkirkan mobilnya di depan rumah Kasih. Kasih tidak menjawab. Ia langsung keluar dari mobil dan berlari menuju teras rumahnya. Jantung Kasih terus-terusan berdegup kencang dengan perasaan tidak mengenakkan. Tidak bisanya ibunya lupa menyalakan lampu halaman ataupun teras. Dan berhubung semua lampu tetangga menyala, bisa dipastikan jika tidak ada pemadaman di daerah sini. Jadi, tampaknya ada sesuatu yang terjadi dengan ibunya Kasih. “Bu? Ibu? Kasih pulang,” panggil Kasih seraya membuka hendle pintu ruang tamu. Namun, pintu itu terkunci. Tangan Kasih terangkat untuk mengetuk pintu sambil memanggil nama ibunya. Akan tetapi, Kasih tidak mendengar suara balasan dari dalam. “Ibu kamu nggak ada di rumah?” tanya suara di belakang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD