Kasih mengamati wajah ibunya yang tampak gelisah dalam tidurnya. Hal ini membuat Kasih merasa sedih dan tak berdaya. Biasanya, sentuhan Kasih dapat membuat siapa saja merasa tenang. Namun, terkadang hal itu tidak berlaku terhadap ibunya. Mungkin, apa pun yang pernah terjadi dengan ibunya dulu terlalu mengerikan hingga kenyamanan dan ketenangan yang Kasih berikan tidka sanggup menghalau kenangan buruk itu. Kasih menarik napas dalam seraya melirik jam dinding. Saat ini jam tengah menunjukkan pukul sebelas malam. Sebaiknya Kasih mengunci pintu rumahnya sebelum kelupaan. Dengan hati-hati Kasih bangkit dari posisi duduk di lantai. Kakinya terasa kaku karena tertekuk untuk waktu yang cukup lama. Jadi, ia berjalan dengan agak pincang meninggalkan kamar ibunya menuju arah ruang tamu. Kaki Ka