Pikiran Reigan jadi terpecah. Padahal dia sedang dalam perjalanan menuju ke penthouse tempatnya bisa menemui Baby. Bisa dibilang gadis asing itu sekarang menjadi bagian dalam hidupnya yang berarti. Ada rasa sayang, ingin memiliki, yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, jujur termasuk pada Callista, mendiang istrinya.
Hanya Gladys membuat fokusnya tak lagi memikirkan Baby seorang. Tatapan mata Gladys menyerupai Callista, bahkan sampai ke bentuk wajah, juga penampilannya.
"Tidak, Rei, dia bukan Callista. Dia tetap saja perempuan lain. Kau tak pernah mencintai Gladys sedikitpun."
Mobilnya berhenti di sebuah toko bunga. Reigan melihat ada mawar putih di sana. Mendadak dia jadi ingat pada Baby, gadisnya suka bunga mawar. Percakapan kemarin malam saat Baby tengah mengalami nyeri menstrua
