Beberapa hari Baby sendirian di penthouse yang megah itu. Hanya ada beberapa pelayan yang melayani kebutuhannya. Tapi sebenarnya bukan itu yang Baby harapkan. Gadis itu ingin ditemani oleh Reigan. Tidak munafik, selama beberapa waktu ini Reigan berlaku sangat baik dan perlakuannya itu amat manis. Baby terperdaya dan ingin selalu dekat dengan sang duda tampan itu. Hanya saja, Baby tidak tahu apa yang sedang dihadapi Reigan, sampai-sampai tak punya waktu mendatanginya ke penthouse. Ya, itu yang dikatakan oleh Mark padanya kemarin, asisten Reigan itu mendatangi Baby untuk sekedar memberikan sekotak hadiah yang katanya dari Reigan. Baby saja belum membukanya karena tidak berselera. Sebab yang diinginkannya bukan hadiah, melainkan kehadiran Reigan sendiri. "Nona, makan siang sudah siap." Bi

