Sagara menggendong Ruby sampai ke kamarnya lalu membaringkannya ke kasur. Setelah melepaskan sepatu yang dikenakan Ruby, Sagara langsung membungkus tubuh Ruby dengan selimut. Awalnya Sagara ingin langsung meninggalkan Ruby dan membiarkannya beristiahat. Namun, mendadak Sagara jadi tidak tega meninggalkan perempuan itu sendirian. Sagara takut jika ketika Ruby bangun dan tidak menemukan siapa pun di kamar ini, dia akan panik sendiri. Sagara menghela napas dalam seraya mengempaskan tubuhnya ke kursi sofa tunggal yang ada di dekat tempat tidur Ruby. Diamatinya wajah Ruby yang terlelap tidur. Sisa-sisa air mata masih tampak pada wajah ayunya. Sagara merasa sangat bersalah karena Ruby sampai mengalami malam yang tampaknya sangat berat dan mengerikan. Sagara hanya berharap apa yang dial