Bagian 55: Mimpi Buruk Itu

1849 Words

[Kleigh’s PoV] Lagi-lagi begini. Selalu saja mimpi ini. “Hei, bisakah kau memberiku mimpi lain? Aku juga bisa bosan, lho.” Mataku mulai kuyu saat memandang kebakaran di depanku. Orang-orang berlarian dengan wajah panik dan tangisan histeris. Rumah mereka mulai ambruk—seluruh barang berharga sampai kenangan hangus begitu saja dilalap api berkobar itu. Tragedi ini selalu terulang di dalam kepalaku, setiap malam, membuatku tak pernah lupa akan sensasi ngeri tiga tahun lalu, memerintahkanku agar tak pernah berani melupakan kejadian tersebut. Ancaman untuk diriku sendiri ini justru berbalik menyerangku, aku tidak bisa bangkit dari kejadian tersebut dan selalu menjadi temperamental apabila ada masalah di depanku. Mataku bergerak ke bawah saat ada tangan menarik-narik ujung bajuku. Wajah kuma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD