Bagian 89: Pukulan Mematikan Elaine

1203 Words

Suara riuh terdengar dari arah ruang makan. Rhys masih duduk diam di atas ranjang dan tidak berpindah posisi selama satu jam sejak dia bangun tidur. Entah apa yang ada di dalam pikiran pemuda berambut tosca itu, tetapi wajahnya tidak menunjukkan ketertarikan atau rasa semangat terhadap apapun. Seolah-olah dia membaur dengan kehampaan dan menjadi satu. Di tengah-tengah lamunan panjang pagi hari miliknya, Rhys sontak terkesiap ketika terdengar ketukan dari luar pintu kamar. “Ini aku, Rhys.” “Kleigh,” ucap Rhys tanpa beranjak satu inci pun dari posisi awal. Kleigh membuka pintu dan mengintip ke dalam, menemukan sosok pemuda berwajah tampan itu sedang menatap hampa ke arah lantai. Ini juga salah Kleigh, dia terlalu buru-buru bertanya pada Rhys tentang tujuan hidup dan impian ke depan—padaha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD