“Mengagumkan!”
Suara tepuk tangan tunggal memenuhi ruangan yang dipenuhi oleh monitor melayang tersebut. Lobe berdiri dan bertepuk tangan sendirian setelah melihat pertarungan luar biasa dengan mata kepalanya sendiri. “Lantai 99, siapa pemuda berambut cokelat itu? Dia sangat cakap dan terampil, apa dia salah satu perwakilan dari keluarga bangsawan Earusia?”
Lobe menggosok dagunya perlahan. “Tidak, aku tidak pernah mengingat keluarga bangsawan dengan ciri-ciri fisik seperti itu, terlebih, dia juga tak memiliki pasokan nen berlimpah. Jika Tuan Muda Silvan, aku tidak meragukannya. Namun, siapa bocah berambut cokelat dan biru itu?”
Tentu saja Lobe tak tahu, karena sudah menjadi rahasia umum tentang calon-calon potensial untuk menjadi seorang hunter sudah tersebar sejak mereka masuk ke dalam
