"Nita?" gumam Aidil setelah tersadar dari keterpakuannya. Aidil menelan ludah kemudian ia menepuk pundak sang sopir dan memaksanya mengejar motor yang ia yakini dikendarai oleh Nita–mantan kekasihnya. "Pak, tolong kejar motor itu!" seru Aidil dengan suara menggebu. "Motor? Motor mana, Pak? Di depan banyak motor," jawab sopir taksi yang memang bingung sebab di depan sana bukan hanya ada satu dua motor, tapi banyak. Lampu lalu lintas baru saja berubah sehingga motor-motor yang tadi juga menunggu lampu lalu lintas berubah segera bergerak menyalip mobil-mobil di depannya. "Itu ... itu ... motor yang ada list biru. Yang orangnya pake helm biru juga," seru Aidil panik sebab motor itu sudah cukup menjauh. Sopir taksi itu pun mengiyakan. Ia menambah kecepatan untuk mengejar motor tersebut, ta