Dirga menyusuri lorong menuju toilet di gedung kampus. Ia masih tidak menyerah mencari sosok Delia. Istri yang ia khawatirkan dan ia pikirkan sejak pagi. Di mana gadis itu sekarang? Tak jua menampakkan batang hidungnya. Netra Dirga menangkap sekumpulan pemuda di depan toilet wanita. Dirga menatap curiga. Ia lalu mendekati mereka. Belum sampai langkahnya menuju tempat itu, satu di antara pemuda itu mengetuk pintu toilet. Meneriaki seseorang yang ada di dalam agar segera keluar. "Woi, gawat, buruan!" Kalimat itu tertangkap jelas oleh rungu Dirga. Ia cepat-cepat menghampiri, dan ketiga pemuda itu pun lari kocar-kacir meninggalkan teman mereka yang masih di dalam. Tanpa berpikir panjang, setelah Dirga sejenak mendekatkan telinga pada daun pintu untuk mencuri dengar, ia pun menendang benda