"Pagi Mas ... eh, Den Dirga!" seru Ina menyambut Dirga yang baru saja menuruni anak tangga bersama Delia. Mulai hari pertama di mana Delia memanggil Dirga dengan sapaan 'Mas'. Mulai detik itu juga Dirga memberi ultimatum pada dua pembantunya yang selalu memanggil 'Mas', untuk mengganti panggilan. "Apa! Cengar-cengir." Dirga mendengkus. "Gara-gara kamu, nih, saya jadi kena jewer mama. Punya mulut, tuh ...." "Mas, ih, galak banget. Mbak Ina kan gak sengaja, Mas." Delia menahan tangan Dirga, takut-takut jika Dirga betul-betul meluapkan emosinya. "Iya, Den. Keceplosan, maaf, ya." Dirga tak menghiraukan. Ia mengayunkan tungkainya menuju ruang makan. Pun dengan Delia yang setia mengekor. Di meja makan, sudah ada Mama Rima dan Papa Sultan. Mereka sudah memulai sarapan lebih dulu. Delia memb