Sejak lima menit yang lalu, Raka tiba di kediaman Julian dengan raut wajah yang sangat masam. Duduk bersandar di atas sofa yang terletak di ruang tengah dengan televisi yang menyala di depannya. Julian menggelengkan kepala heran, tak mengerti dengan sikap Raka yang sejak datang ke kediamannya sungguh sangat aneh. “Ka, lo kenapa sih? Mending lo matiin deh televisi nya, daripada televisi yang nontonin lo bengong gitu. Gak manfaat banget. Udah gitu boros listrik juga!” Julian menyelipkan sedikit penekanan dalam kalimatnya. Raka memicingkan kedua matanya. Menatap Julian yang saat ini tengah duduk di seberangnya. Pria itu semakin merasa jengkel hanya karena Julian bersuara seperti demikian. “Bisa nggak, lo diam aja duduk di sana? Nggak usah buka suara segala. Diam aja sambil napas.” Kini gil