Matahari

1070 Words

Ajeng membasuh wajahnya berkali-kali. Tangannya sampai mengkerut karena terlalu lama terkena air. Bayangan Frederick menebas kepala Albert terngiang-ngiang di kepalanya. Ajeng seperti melihat darah masih mengotori wajahnya sampai dia kembali membasuh wajahnya. "Ajeng!! apa kau ada di dalam?! " tanya Frederick dari luar sambil menggedor-gedorkan pintu kamar mandi. "Tinggalkan aku sendiri!! " seru Ajeng ketakutan. Dia teringat di malam saat orang tua dan adiknya dihabisi oleh orang-orang jahat itu. Ajeng mengingat dengan jelas netra kebiruan orang yang sudah membunuh keluarganya. Dia melihat sorot mata yang sama dengan mata suaminya sendiri. Jadi orang-orang Belanda itulah yang sudah membunuh keluarganya. "Ajeng!! aku minta maaf tolong maafkan aku!! harusnya aku tidak membawamu. Aku ti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD