Selamat Datang, Nak..

1659 Words

Waktu terus berjalan, tak terasa hari yang dinanti-nantikan oleh Apia datang juga. Hari dimana ia berjuang mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan sang anak. Dokter Rain menepati janjinya. Ia ada saat Apia berjuang antara hidup dan mati. Tentu saja ditemani wanita cantik berwajah sedikit pucat di sisinya, sang istri, Liyana. Menunggu di luar, sementara Apia berjuang mati-matian di dalam sana, Rain yang mencemaskan keadaan Apia menggenggam erat tangan istrinya. Dari situ, Liyana dapat merasakan betapa dingin dan berkeringatnya telapak tangan sang suami. “Tenang saja, Rain. Apia itu kuat. Aku yakin dia dan bayinya selamat. Kita berdoa bersama-sama, ya.” Rain hanya membalas anggukan, tak mampu membalas kata karena ternyata begini ya rasanya menunggui wanita yang sedang melahirkan. Pe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD