Aqila menyapu halaman depan rumah dan beberapa tetangga menyapanya dengan ramah.
Daun-daun berjatuhan dari pohon di depan rumah. Itulah sebabnya Aqila harus membersihkan halaman rumah membantu Bu Surti.
Tak jauh dari posisi Aqila menyapu ada sosok Gibran yang duduk dengan meja di sampingnya. Ada pisang goreng serta kopi yang disediakan oleh Aqila sebelum perempuan itu menyapu halaman.
Suasana sejuk di perkampungan dengan cahaya matahari yang belum terasa menyengat, membuat Gibran merasa nyaman berada di sini. Sangat berbeda sekali dengan suasana kota yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.
Aqila memang sudah terbiasa hidup di perkampungan. Sangat berbeda dengan Gibran. Jadi, tidak heran jika Gibran sangat menikmati waktu liburannya kali ini. Biasanya ia akan berlibur ke luar neger
