Twelve

1307 Words

Auryn membantu dokter Nagata berbaring di ranjang kamarnya, bersama dua art di rumah dokter Nagata.     "Bik, tolong siapkan makanan buat papa," pinta Auryn pada salah satu art dokter Nagata.   "Baik non," art itu segera keluar dari kamar dan kembali dengan nampan berisi makanan.   "Sekarang papa makan ya," Auryn duduk di tepi ranjang dengan membawa piring makanan.   "Mulut papa pahit Auryn." "Biarpun pahit juga harus makan pa, ayo dong." "Baiklah tapi sedikit saja ya." "Iya." Auryn mulai menyuapi dokter Nagata, entah mengapa Auryn merasa sangat sayang dengan dokter Nagara seperti dengan papanya sendiri, sikap dokter Nagata yang juga sangat menyayanginya mengurungkan niatnya untuk mengatakan yang sebenarnya. Ia tidak ingin kehilangan momen biarpun akan berakhir 3 bulan.   "Kak Megu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD