Mata Jingga membeliak melihat hal itu. Arfi sendiri malah tampak kebingungan dengan kenekatan Kirana. Wajahnya biasa saja, flat, datar. Justru Arfi malah menarik nafas dan beristighfar dalam hati. Sebelum Arfi terucap kata, Jingga sengaja berdehem dengan kerasnya. Membuat Kirana terkaget-kaget, baru menyadari ada orang lain di ruangan itu. Saat itu juga Kirana langsung turun dari meja kerja Arfi, merapikan rok dan segera mengancingkan kancing yang tadi sengaja dia buka untuk menggoda Arfi. Kirana memicingkan mata dan melihat ke arah Jingga dengan kesal. Rusak sudah rencananya untuk menggoda Arfi hari ini. “Eh maaf, saya tidak tahu kalau ada tamu. Maaf.” Kata Kirana tapi tanpa ada nada penyesalan atau bersalah sama sekali. “Heh, jadi kalau gak ada tamu, kamu pikir boleh melakukan itu? Me