Ready to party?

1063 Words
Lucas baru saja selesai melakukan tugasnya sebagai perwakilan dari keluarga Fallan untuk memberikan ucapan selamatnya. Sebenarnya Lucas ingin langsung pergi dari tempat ini tapi jika ia melakukan hal itu maka akan terlihat tidak sopan jadi ia akan sedikit lebih lama disini. Ketika sedang asyik mengobrol tiba-tiba pemilik acara menghampiri Lucas. "Jadi anda keponakannya pak Andra?" tanya Jacob yang merupakan tunangannya Citra. "Iya benar saya Lucas Fallan dan saya adalah keponakan Uncle Andra. Kebetulan Uncle Andra tidak bisa datang kesini karena sedang ada urusan pekerjaan dan saya datang menggantikannya," jawab Lucas dalam mode resmi. Walaupun Lucas terkadang bersikap layaknya berandalan tapi ia tak lupa untuk tetap menjaga nama baik keluarga Fallan. "Tolong sampaikan rasa terima kasih saya kepada pak Andra karena sudah ingat dengan undangan yang saya berikan," kata Jacob tetap ramah. "Nanti saya akan sampaikan pesan anda kepada uncle Andra," jawab Lucas tetap datar. Lucas dan juga laki-laki bernama Jacob sempat berbincang sebentar hanya sekedar basa basi. Dan juga ia berbincang dengan beberapa orang yang sangat mengenal tentang keluarga Fallan. Jadi Lucas sedikit lebih lama berada disana karena bagaimana pun juga dimasa depan dia akan menjadi pemilik semua bisnis keluarga Fallan. Dan tentu saja ada beberapa orang yang sengaja memperkenalkan putri mereka dan berharap Lucas akan menyukainya tapi pada kenyataannya Lucas tak tertarik sama sekali. Sementara itu dari tempatnya tanpa sengaja pandangan Lucas tertuju kepada empat wanita yang tampak heboh satu sama lain tapi dari keempat wanita itu entah kenapa perhatian Lucas tertuju kepada seorang wanita yang menurutnya menarik. Tapi sayangnya Lucas tak bisa terus melihat kearah wanita karena ia kembali berbincang dengan orang yang dari tadi memang tak dikenal. "Ya ampun Citra selamat ya akhirnya sebentar lagi kamu akan menikah sama Jacob," kata Olivia yang sangat bahagia. "Akhirnya princess kita bakal menjadi istri orang dan ingat kasih service yang terbaik buat Jacob kalau gak mau diambil orang," goda Zeze. "Zeze kamu apaan sih. Aku gak perlu belajar dari kamu karena sudah bisa sendiri," jawab Citra kesal. "Hahahaha....." Mereka bertiga langsung tertawa ketika mendengar ekspresi kesal yang ditunjukan oleh Citra. Memang mereka paling suka ketika menggoda Citra karena ketika Citra digoda maka ia pasti akan menampilkan ekspresi yang lucu-lucu. "Jangan goda Citra terus nanti dia semakin malu lagi. Tapi aku bersyukur kalau dia akhirnya menikah juga jadi aku gak perlu bangun tengah malam gara-gara harus mendengarkan ceritanya tentang masalah cintanya," sindir Alika. "Ooo jadi selama ini kamu keberatan kalau aku suka telepon malam?" tanya Citra dengan nada yang kesal. "Kalau sesekali gak masalah tapi kalau setiap hari repot juga. Kamu tahu jam tidur aku sangat terbatas dan kamu terus menceritakan hal-hal yang sama. Jadi sekarang aku gak mau mendengar lagi kamu cerita hal-hal yang sedih lagi," pinta Alika penuh harap. Mata Citra berkaca-kaca ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Alika bahwa ia tidak kesal ketika ia terus menelponnya tengah malam. Ia hanya ingin setelah ini tak ada lagi cerita sedih lagi dan itu akan citra lakukan bersama dengan Jacob. Citra selalu bersyukur memiliki sahabat mereka yang selalu ada untuk dirinya. Lucas melirik jamnya mewahnya dan ia rasa ia sudah cukup berada disini. Saat ini ia harus meninggalkan tempat ini karena ia sudah bosan berada di tempat ini. Selain itu ia juga akan pergi ke tempatnya Mark untuk mencoba club baru miliknya. "Kita pergi sekarang," perintah Lucas kepada George yang selalu disampingnya. "Baik tuan muda," jawab George mengerti. Setelah itu Lucas memilih untuk meninggalkan tempat itu walaupun masih ada beberapa orang yang ingin berkenalan dengannya tapi ia memilih untuk pergi. Lucas sudah bosan berada di tempat ini karena ia sadar ini bukan dunianya. Ketika Lucas berjalan tanpa sengaja matanya bertubrukan dengan mata wanita yang tadi membuatnya tertarik yang juga tanpa sengaja wanita itu melirik kearah Lucas. Tapi kemudian Lucas memilih untuk langsung pergi. Dan seperti biasa Lucas selalu menjadi pusat perhatian banyak orang ketika ia berjalan tapi Lucas tak peduli akan hal itu dan memilih untuk segera pergi. "Kita langsung pergi ke tempatnya Brandon," perintah Lucas dengan tegas. "Maaf tuan muda tapi tuan Andra memerintahkan kepada saya jika tuan muda harus kembali ke rumah setelah pergi dari acara ini karena tuan Andra tidak memberikan izin untuk tuan muda pergi keluar," tolak George. "Shitttt...." Salah satu hal yang tak Lucas suka dari Unclenya adalah selalu menganggap dirinya anak kecil padahal usianya sudah 18 tahun dan sudah dewasa untuk melakukan apapun yang diinginkan. Tapi tetap saja bukan Lucas namanya jika tak membantah apa yang diperintahkan oleh Uncle Andra. "Saya tidak peduli dengan perintah Uncle Andra. Antarkan saya ke tempatnya Brandon atau kalian semua mau saya pecat," perintah Lucas dengan nada yang tak terbantahkan. Beberapa pengawal dan sopir saling berpandangan satu sama lain dan mereka tak punya pilihan lain selain mengikuti perintah dari bosnya itu. "Baik tuan muda saya akan menuruti perintah tuan muda," jawab salah satu pengawal yang ada disana. Setelah itu mobil pun berjalan menuju tempat dimana Lucas inginkan dan ketika itu ia mengambil ponselnya untuk menghubungi sahabatnya. "Zayn gue perjalanan menuju tempatnya Brandon. Minta anak-anak buat kumpul disana," perintah Lucas di telepon. "Ok...." Hanya satu kata dari Zayn sudah membuat Lucas menutup teleponnya. Malam ini ia akan menghabiskan waktu malam bersama ketiga temannya. Sementara itu Zeze dan Alika sudah siap untuk pergi ke club karena mereka akan party. "Zee apa baju kamu gak berlebihan?" tanya Olivia yang melihat penampilan Zeze yang sangat seksi. "Kayak gini dibilang seksi. Diluar sana masih banyak yang berpakaian lebih seksi daripada aku jadi santai aja. Siapa tahu nanti aku dapat cowok ganteng yang bisa menghabiskan malam bersama dengan aku. Kamu gak perlu khawatir," jawab Zeze santai. "Udah Oliv biarin aja Zeze melakukan apapun yang dia mau. Dia udah dewasa juga. Oya kamu benar-benar gak mau ikut?" tanya Alika balik. "Gak dulu deh soalnya kepala aku rasanya pusing nanti takutnya malah merepotkan kalian berdua jadi lebih baik aku di hotel aja," tolak Olivia. " Ya udah sekarang kamu tidur aja. Nanti kalau masih merasa pusing jangan lupa buat kasih kabar sama aku biar nanti aku langsung pulang dan memeriksa kondisi kamu," kata Alika mengingatkan. Olivia pun menganggukkan kepalanya mengerti. "Ready for to night Alika?" tanya Zeze bersemangat. "Ready dong. Lets go," jawab Alika tak kalah bersemangat. Kedua sahabat itu pun akan menghabiskan malam dengan party karena akhir-akhir ini mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan butuh hiburan. Dan maalm ini mereka akan gila-gilaan dalam party. Tapi yang tak mereka sadari jika malam ini juga kehidupan mereka akan berubah secara total.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD