Mobil yang membawa Lucas sudah sampai di club milik Brandon. Walaupun usia mereka masih 18 tahun tapi bukan berarti Lucas tidak bisa masuk kedalam club seperti ini karena jika uang sudah berbicara maka semuanya bisa diatasi.
"Kalian tunggu disini saja saya dan jangan ganggu saya," perintah Lucas kepada para pengawalnya.
"Baik tuan muda," jawab para pengawalnya.
Setelah mengatakan perintahnya Lucas langsung berjalan menuju kearah ruangan yang sudah dipesan oleh sahabatnya. Dan ketika sudah masuk kedalam ruangan tersebut ternyata para sahabatnya sudah mulai berpesta.
"Wow tuan muda kita sudah datang," kata Brandon pemilik club ini.
Lucas tak menggubris sapaan dari sahabatnya itu dan memilih untuk duduk dan langsung menuangkan alkohol yang ada di meja lalu meminumnya.
"Sekarang kamu sudah menjalankan tugas sebagai tuan muda di keluarga Fallan ternyata. Bukannya kamu paling malas datang ke acara kayak gini kan?" tanya Zayn yang memang terkenal playboy.
"Aku juga sebenarnya tak mau datang ke acara itu tapi uncle Andra yang memerintahkan aku untuk datang jadi mau tak mau aku harus datang," jawab Lucas tetap dengan ekspresi santai.
Suasana jadi hening sejenak ketika mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Lucas ketua geng Tiger mau menantang untuk melakukan balapan ulang karena ia merasa balapan yang terakhir tidak adil. Apakah kamu mau menerima tantangan itu?" tanya Zayn membuka suaranya.
Lucas meneguk segelas minuman beralkohol kedalam mulutnya karena itu yang ia butuhkan saat ini.
"Aku sedang gak mau berurusan dengan Brian ketua geng Tiger itu. Bagi aku hasil balapan yang kemarin sudah cukup dan tak mau berurusan lagi dengan dia," jawab Lucas malas.
"Pilihan yang tepat Lucas. Kita gak usah berurusan dengan Brian lagi karena dia orangnya sangat licik jadi lebih baik gak berurusan dengan Brian ataupun geng Tiger," kata Xander mulai membuka suaranya.
"Kalau gitu nanti aku akan menolak tantangan dari geng Tiger itu," jawab Zayn mengerti.
Keempat sahabat itu pun mulai sibuk dengan urusannya masing-masing. Tapi ketika satu sama lain membutuhkan bantuan maka mereka akan langsung membantu.
"Brandon bilang setelah kamu lulus sekolah kamu bakal ke Amerika buat lanjutin kuliah sekaligus menjalankan bisnis keluarga disana. Apa itu benar itu Xander?" tanya Lucas sambil melihat kearah Xander.
"Rencana awalnya memang seperti itu. Papa meminta aku untuk melanjutkan kuliah di Amerika sambil belajar soal perusahaan karena bagaimanapun juga di masa depan aku yang akan menjadi pemimpin perusahaan itu. Kalau kamu sendiri gimana Lucas?" tanya Xander balik.
"Untuk saat ini ada Uncle Andra yang akan mengurus semua bisnis keluarga Fallan. Mungkin nanti setelah usia aku 21 tahun aku akan mulai mengambil alih perusahaan karena memang dalam surat wasiat yang ditulis sama kakek jika aku bisa mulai mengambil alih bisnis keluarga Fallan ketika usia aku 21 tahun. Jadi untuk saat ini aku masih belum memikirkan hal itu," jawab Lucas tetap dengan santainya
Xander tipe orang yang tak banyak bicara tapi jika ia sudah curiga akan sesuatu maka ia akan mulai mengatakannya langsung. Apalagi jika ini menyangkut soal sahabatnya sendiri.
"Jujur saja aku gak percaya sama Uncle kamu karena aku merasa dia memasang topeng untuk menutupi wajah aslinya. Apalagi uncle Andra tak memiliki darah keluarga Fallan sama sekali dan sekarang dia diberi kesempatan untuk mengelola semua bisnis milik keluarga Fallan. Jadi aku cuma berpesan sama kamu jangan terlalu percaya dengan Uncle kamu karena bisa jadi nantinya dia orang yang akan menusuk kamu dari belakang. Maka dari itu aku minta kamu untuk selalu waspada," kata Xander penuh nada curiga.
Lucas merasa aneh mendengar apa yang dikatakan oleh Xander. Xander bukan tipe orang yang suka ikut campur dengan urusan orang lain apalagi urusan pribadi sahabatnya sendiri. Ketika sahabat yang lain berbuat sesuatu pun ia tak pernah berkomentar apapun tapi kenapa sekarang Xander mengatakan kepada dirinya untuk berhati-hati dengan unclenya? Apakah unclenya bukan orang baik yang seperti Lucas bayangkan? Lucas tak tahu harus bersikap seperti apa tapi mungkin ia juga harus mulai mencari tahu tentang apa yang dicurigai oleh Xander.
"Untuk saat ini aku akan memikirkan apa yang baru saja kamu katakan tapi untuk saat ini aku akan mencoba percaya dengan Uncle Andra. Lagipula sampai detik ini semua keputusan penting yang menyangkut perusahaan masih membutuhkan persetujuan aku jadi sejauh ini semuanya masih aman. Jadi tak kamu tak perlu khawatir. Nanti kalau aku butuh bantuan kamu maka aku akan langsung meminta sama kamu," jawab Lucas tetap tanpa ekspresi.
Xander pun tak menanggapi apa yang dikatakan oleh Lucas tapi yang pasti ia akan melakukan apapun ketika sahabatnya itu membutuhkan bantuannya. Selain itu ia juga akan membuktikan tentang kecurigaannya itu.
Sementara itu Alika dan juga Zeze baru saja masuk ke club yang cukup terkenal di kota ini. Tadi dari hotel mereka langsung menuju ke club ini tanpa menundanya lagi karena mereka memang sudah merencakan jika malam ini mereka akan gila-gilaan dan gak akan memikirkan apapun untuk saat ini. Yang ada di otak mereka adalah bersenang-senang.
"Ze darimana kamu bisa tahu tempat seperti ini?" tanya Alika sambil berteriak.
"Aku dengar dari teman aku kalau ini club baru yang lumayan ramai jadi aku ingin coba kesini," jawab Zeze juga sambil berteriak.
Terkadang Alika suka kaget ketika mendengar jika sahabatnya ini jauh lebih tahu tentang tempat-tempat hits disini daripada dirinya yang tinggal disini. Tapi memang sejak Alika mulai bekerja menjadi seorang dokter maka ia sudah jarang bersenang-senang ke tempat seperti ini karena ia sudah sibuk mengurus pasien di rumah sakit dan lupa caranya bersenang-senang. Tapi dengan kedatangan sahabatnya yang supermodel ini ia jadi bisa kembali mengingat tentang kenangan masa lalunya datang ke tempat seperti ini.
Mereka berdua pun memilih untuk berjalan ke area bar untuk sekedar memesan minuman beralkohol yang mereka inginkan.
Sesampainya di bar mereka langsung memesan minuman yang diinginkan sambil menikmati suasana di club itu.
"Tempatnya bagus juga Ze," kata Alika yang suka dengan atmosfer tempat ini.
"Kamu benar banget Alika tempatnya enak juga. Kayaknya aku mau turun deh kamu mau ikut ke bawah juga gak?" tanya Zeze yang sepertinya mulai panas.
"Aku disini aja," tolak Alika.
"Ok kalau kamu gak mau ikut turun. Aku akan turun dulu karena udah lama gak bersenang-senang. Kalau aku gak balik kesini berarti aku sedang bersenang-senang dengan laki-laki yang aku temui. Jadi kamu langsung balik aja ke hotel," jawab Zeze dengan senyum yang penuh arti.
Alika tak melarang Zeze melakukan apapun yang ia inginkan karena sahabatnya itu sudah sama-sama dewasa jadi sudah tahu apa konsekuensi yang akan ia terima. Jadi ia akan membiarkan Zeze bersenang-senang. Alika lebih memilih menikmati minumannya di bar daripada turun kebawah. Ketika Alika sedang menikmati minumannya tiba-tiba ada yang duduk di sampingnya.
"Sendirian aja?" tanya seorang laki-laki yang ada di samping Alika.
Alika tampak mengamati laki-laki tiba-tiba duduk di sampingnya. Dan entah kenapa Alika tak suka melihat laki-laki itu dan sepertinya ada sinyal bahaya yang tiba-tiba ia rasakan sehingga Alika harus berhati-hati.