Aku Ingin Kamu.

1031 Words

Pagi itu rumah masih terasa sepi, hanya terdengar suara burung yang sesekali berceloteh di luar jendela. Jayne berdiri di dapur, menata piring bekas sarapan Ranu di bak cuci. Tangannya bergerak otomatis, tapi pikirannya penuh. Semalam terlalu banyak hal yang terjadi, terlalu banyak yang tertinggal di dadanya. Setiap kali ia mengingat bagaimana Elang memeluknya, bagaimana kedekatan mereka meledak tanpa bisa dibendung, wajahnya langsung memanas. Di ruang makan, Ranu baru saja menghabiskan segelas air putih terakhir setelah minum obatnya. Elang duduk di sampingnya, memperhatikan dengan telaten. Wajah lelaki itu tenang, tapi ada sorot perhatian yang tak pernah Jayne lihat sebelumnya. “Sudah cukup, Ran?” tanya Elang pelan. Ranu mengangguk, lalu tersenyum lemah. “Iya, Om. Aku sudah kenyang.”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD