(++) Ronde Berikutnya.

1042 Words

Tubuh mereka masih berpelukan di atas ranjang yang kusut oleh jejak ronde pertama. Keringat belum sepenuhnya kering, napas masih tersengal, namun hawa panas di ruangan itu tidak kunjung mereda. Justru semakin terasa berat, seperti ada magnet yang memaksa mereka kembali larut dalam putaran gairah yang baru saja reda. Elang menoleh, menatap wajah Jayne yang tampak lelah namun memabukkan dalam satu pandangan. Rambut acak-acakan menutupi sebagian pipi, mata setengah terpejam, bibir lembab berkilau akibat ciuman panjang tadi. Pemandangan itu terlalu menggoda untuk diabaikan. Tangannya terulur, menyibakkan helaian rambut dari wajah ibu satu anak itu. Jari-jarinya berhenti di garis rahang, mengusap pelan, sebelum turun menyentuh leher yang masih berdenyut oleh sisa detak jantung yang berpacu. D

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD