Pujian Dari Guru.

1084 Words

Rumah terasa hening. Ranu sudah pulang lebih dulu bersama pengasuhnya, yang menjemput dari sekolah sore. Anak itu kini sudah tidur pulas di kamarnya. Jayne menatap sejenak wajah polos putranya, lalu berjalan ke kamar sendiri. Di sana, ia berdiri lama di depan jendela. Kota di kejauhan berkilau, bagaikan taburan bintang di bumi. Langit malam memang gelap, tapi bukan gelap pekat. Ada titik-titik cahaya yang berani menembus kelam. Jayne menyentuh kaca jendela dengan ujung jarinya. Udara dingin menempel di permukaan, tapi di dalam hatinya ada hangat yang tersisa. “Terima kasih ...,” bisiknya lirih. Bukan hanya karena Elang hadir. Bukan hanya karena ia menemaninya ke dokter, atau membawanya pulang dengan aman. Tapi karena Elang tetap tinggal di sisinya, meski Jayne tak pernah memintanya. Ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD