Teror

1145 Words

Malam itu, Jayne duduk di ruang tamu, mencoba menenangkan diri. Kayla sudah tertidur di kamar tamu, Ranu di kamar sebelah. Elang memeriksa semua akses pintu, memastikan keamanan maksimum. Tapi rasa cemas Jayne tak kunjung hilang. “Ini belum selesai,” bisik Jayne pada dirinya sendiri. “Belum … dan sepertinya … baru permulaan.” Elang menepuk bahunya, menenangkan. “Kita akan hadapi ini bersama. Aku akan pastikan kalian aman.” Hujan yang sempat reda mulai menetes lagi, membuat suara tetesan di atap terdengar ritmis dan menenangkan, tapi di balik itu, ketegangan masih terasa. Reno mungkin jauh, tapi ancaman dan pengawasan yang ia tinggalkan membuat setiap detik terasa berat. Jayne menatap foto yang kini ia letakkan di meja. Senyum kecil mereka di teras itu, kebahagiaan sederhana, terasa beg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD