Milikku.

1069 Words

Malam itu rumah Jayne begitu tenang. Dari luar, hanya terdengar suara jangkrik dan gesekan ranting diterpa angin. Setelah hari yang panjang, Ranu sudah lebih dulu terlelap di kamar tamunya, sementara Jayne masih duduk di ruang keluarga dengan lampu temaram. Segelas teh jahe di tangannya sudah dingin, tapi pikirannya terus melayang—bayangan Reno menghantui. Jayne menggigit bibir, mencoba mengusir ketegangan. Tatapan Reno yang seolah menelanjangi hidupnya, cara lelaki itu mencium pipinya meski ia menolak—semuanya seperti terpatri. Ia meremas gelas teh dengan tangan gemetar. “Kalau saja aku bisa benar-benar lepas dari semua ini …,” gumamnya lirih. Suara pintu depan diketuk pelan memecah lamunannya. Jayne mendadak menegang. Malam belum begitu larut, tapi siapa yang datang tanpa kabar? Ia b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD