Gelisah

1077 Words

Ruang kerja itu luas, modern, dengan dinding kaca menghadap panorama kota. Di meja kerjanya, setumpuk berkas sudah menanti. Ada laporan bulanan, proposal kerjasama dengan pihak farmasi, hingga revisi anggaran operasional. Biasanya, Elang akan langsung duduk dengan penuh fokus, membaca setiap detail dan menandatangani tanpa menunda. Namun hari ini, matanya hanya sekilas melirik dokumen-dokumen itu tanpa benar-benar menangkap isinya. Ia duduk, melepas jas dan menggulung lengan kemeja sampai siku. Pena Montblanc hitam elegan sudah disiapkan di sisi kanan. Elang membuka map pertama, membaca sekilas, lalu menandatangani. Namun setelah dua lembar, tangannya berhenti. Pandangannya kosong menatap kertas. Jayne. Lagi-lagi bayangan itu muncul. Elang bersandar di kursi, menutup wajah dengan tela

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD